Flying high |
What will you be????
mungkin anda sering
mendengar “life is a matter of choice” atau “pilihlah bintangmu di langit”,
mmhhh,,, keduanya bisa memiliki sudut pandang yang sama.
Apa
cita-citamu???
ketika
aku masih kecil dengan mantap saya jawab cita-citaku adalah pramugari. Mungkinkah???
Bercita-cita
setinggi bintang di langit bukanlah suatu kesalahan tapi melainkan suatu hal
yang wajar jika anda punya kemampuan dan berusaha untuk mewujudkannya, bukan
hanya sekedar berangan-angan.
Ingat ya!!!
cita-cita, bukan angan-angan
Ketika
anda ingin terbang melintasi seluruh benua di dunia namun anda hanya duduk
menopang dagu sambil melihat ke arah burung yang beterbangan di angkasa, itulah
angan-angan. Anda membayangkan diri anda punya sayap lalu terbang sedangkan
anda adalah manusia yang memiliki lebih banyak kelebihan daripada seekor
burung.
Cita-cita
dan angan-angan adalah hal yang seringkali muncul dari pikiran, namun keduanya
berbeda. Cita-cita merupakan target yang hendak diraih sesuai dengan potensi
yang dimiliki. Anda memikirkannya, lalu
merencanakan untuk menggapainya, dilanjutkan dengan usaha untuk meraih dan
diakhiri dengan keberhasilan menggenggamnya. Sedangkan angan-angan, anda hanya
memikirkannya dan terus memikirkannya tanpa akhir yang jelas.
Let me give example to make it clear:
Jika
sekarang saya ditanya “what is your idea?” masih sepolos waktu kecil (hehehe ^_^) saya jawab “I
wanna be a lecturer”. Saya adalah
mahasiswi English Education Department of Tarbiyah and Teaching Science of UIN
Alauddin Makassar dan semoga dapat rejeki untuk melanjutkan Masternya (Amien Ya Robb) yang memiliki
cita-cita “ be a lecturer”. Ada relevan antara pendidikan dan keinginan saya,
serta ada kemungkinan saya bisa mewujudkan keinginan saya karena saya sudah
berada pada jalur yang tepat. Sedangkan jika saya menjawab “I wanna be a doctor”.
Saya tidak menempuh jalur pendidikan kedokteran, saya tidak punya keahlian
dalam bidang tersebut, saya tidak berusaha mewujudkannya, namun saya selalu
memikirkannya, itulah angan-angan yang sering muncul dalam kata ~andai saja~.
Alasan
saya menjawab “pramugari” waktu masih kecil adalah saya masih tidak mengerti dan bingung dengan keinginan saya. Nah,
bagaimana melahirkan cita-cita???
Bermimpilah!!!
Wah,
apa bedanya bermimpi dengan berangan-angan???
Mimpi
yang mustahil terwujud sama halnya dengan angan-angan. Anda harus berani bermimpi!!!
Anda bermimpi yang logis menurut anda meskipun orang lain kadang sulit
memahaminya. Mimpi yang anda idam-idamkan untuk menjadi nyata akan sia-sia jika
tidak dilanjutkan dengan tindakan nyata. Anda boleh bermimpi dan mewujudkan mimpi
itu jadi kenyataan karena anda adalah Sang Pemimpi yang nyata :).***
2 komentar:
Jika seseorang tak memiliki cita-cita, angan-angan, impian maka hidupnya akan terasa hampa. Tapi sebaliknya jika seseorang terlalu berangan-angan, berkhayal, bermimpi maka dikhwatirkan akan larut di kehidupan ilusi belaka.Maka semuanya harus diseimbangkannnnnnnnnn............
Ya, berusaha dan berdoa atau berdoa dan berusaha itulah yang harus dilakukan selalu.
Posting Komentar