081209 – 081213, 4 tahun
sudah dan aku masih ingat hari itu!
Apa
kabarmu di sana? Semoga Ayah tenang di sisi-Nya.
Maaf,
aku masih sering menitikkan air mata ketika mengenangmu, anak bungsumu ini
belum bisa melaksanakan nasehat yang selalu kau sampaikan “laa tahzan”.
Ayah,
4 tahun telah kulewati tanpa kehadiranmu di sisiku, samar-samar kenangan
bersamamu masih membekas di setiap sudut memoriku. Aku takut kenangan itu
terhapus pelan-pelan seiring berlalunya waktu, namun perih rasanya ketika
kenangan itu membuncah di dada dan aku pun terkadang tidak bisa menerima
kenyataan bahwa kau dan aku takkan bisa membuat kenangan lagi.
miss U, dad |
Ayah,
banyak cerita yang ingin kusampaikan padamu, banyak hal yang ingin kutanyakan
padamu, banyak persoalan yang ingin kuadukan padamu, tapi, aku hanya bisa
menyimpannya dalam hati dan membiarkannya menumpuk di sana hingga mengganjal
hati dan pikiranku, kemudian larut pada
perasaan.
Ayah,
kau tidak membiarkanku sendiri setelah kepergianmu. Terima kasih karena
meninggalkanku di tengah-tengah saudara-saudari yang menyayangiku,
meninggalkanku di sisi ibu yang perkasa, dia bahkan lebih kuat dariku menerima
kepergianmu. Terima kasih, karena didikanmu mereka menjagaku dengan baik,
karena petuahmu mereka tidak melalaikanku. Terima kasih, karena telah menjadi
putrimu.
Maaf,
masih banyak nasehatmu yang aku abaikan, masih banyak keinginan dan harapanmu
yang belum kuwujudkan. Maaf, dulu aku tidak menghargai saat-saat bersamamu,
kini aku menyadari betapa berharganya masa-masa itu.
Ayah,
walaupun kau tidak di sisiku, tapi kau di hatiku, darahmu mengalir dalam
tubuhku, kau selalu hidup dalam diriku.
###Angin! Sampaikan salam rinduku pada Ayah,
*Alfatihah*
Get Social Share 2.0!